Headlines News :
Thanks for visiting, don't forget to comment on my post

Latest Post

Showing posts with label dalam negeri. Show all posts
Showing posts with label dalam negeri. Show all posts

Rasis? itu Sudah Biasa!

Apa sih rasis itu??

Kalau boleh diartikan rasis itu adalah pembedaan sikap dan perlakuan terhadap kelompok masyarakat tertentu karena perbedaan warna kulit. Kadangkala kita bangsa Indonesia yang terdiri dari ratusan suku bangsa, bahasa dan adat istiadat tanpa kita sadari seringkali bahkan setiap hari melakukan tindakan yang termasuk dalam diskriminasi ini atau pembedaan perlakuan terhadap sesama warga negara (berdasarkan warna kulit, golongan, suku, ekonomi, agama, dsb).
 
Dalam sepakbola isu rasisme kembali muncul. Di Liga-liga top Eropa seperti di Italia, Spanyol atau bahkan di Inggris sekalipun seringkali para pemain yang berwarna kulit bukan putih sering mendapat perlakukan “spesial” ini mulai dari penonton yang mengeluarkan tiruan suara binatang (monyet) hingga penonton yang menirukan gerakan monyet ini.

Tidak sedikit pemain, klub bahkan Federasi Sepakbola yang terkena sanksi atau hukuman dari UEFA akibat dari tindakan rasisme ini salah satu contohnya Internazionale akhirnya dijatuhkan denda sebesar 50.000 Euro atas tindakan para pendukungnya yang melakukan tindakan rasisme kepada penyerang AC Milan, Mario Balotelli, pada pertandingan Derby della Madonnina, Senin (25/2) dini hari WIB, di Giuseppe Meazza. (http://www.bolanews.com/liga/serie-a/read/31912-Inter-Didenda-50.000-Euro-Karena-Tindakan-Rasisme.html) dan masih banyak contoh lainnya.

Bagaimana di Indonesia?? kembali lagi ke diri kita masing-masing sebab tanpa kita sadari tindakan rasis sudah mendarah-daging di kehidupan kita bahkan kalau tidak mengucapkan kata-kata rasis rasanya kurang puas. Contohnya; orang yang asalnya dari Medan maka disebut si “Batak”, yang asli dari Jogja atau Semarang atau Solo maka disebut si “Jawa”, dsb. Bahkan dalam kehidupan kita sehari-hari kita selalu menggeneralisirkanbahwa orang yang dari “Batak” pasti tindakannya begini.. orang yang dari Jawa tindakannya pasti begitu.

Yang terbaru dan masih hangat di sosial media Twitter adalah tindakan yang ditujukan kepada pemain-pemain dan offisial PERSIPURA saat mereka menang 2:0 atas Sriwijaya FC di Jaka Baring Palembang. Tindakan bahkan ocehan yang menyebutkan nama binatang adalah tindakan yang sudah sangat tidak terpuji.

Namun apa tindakan dari PSSI sebagai Federasi Sepakbola Indonesia?? tentu masih ingat tindakan dan perkataan salah satu pemain Timnas Indonesia “HH” yang akan “menampoli” pemain Naturalisasi masih didiamkan bahkan yang bersangkutan bermain dan menjadi starter di laga Indonesia melawan Arab Saudi.

Perlu diingat kalau Indonesia itu negara besar, terbentang dari Sabang hingga Merauke, terdiri dari berbagai macam suku, budaya, bahasa dan agama. Jangan perbedaan ini menjadi alat untuk memecahbelah sesama anak bangsa. Bagi para supporter Indonesia, dewasalah dalam bersikap, berbicara dan berfikir. PSSI sudah berdarah-darah karena konflik kepentingan pribadi dan politik, kini jangan menambah suram sepakbola Indonesia dengan tindakan rasis ini.

Salam Sepakbola Indonesia Satu

Istri 2, Selingkuhan 3, Masih Juga Gaet ABG

SAMPANG - Mohammad Dani (24), mahasiswa fakultas hukum asal Desa Apaan, Kecamatan Pangarengan, Sampang, benar-benar �lelananging jagat�, pria yang serakah terhadap perempuan.

menggaet abg

Bayangkan saja. Sudah punya dua istri dan tiga teman selingkuh, tapi masih saja kurang. Untuk memuaskan hasratnya yang menggebu-gebu, ayah tiga anak ini menggaet beberapa gadis ABG.

Parahnya, setiap kali bercinta dengan anak-anak baru gede itu, ia merekam adegan demi adegan menggunakan kamera ponsel dan kamera poket. Hasil rekaman ini, katanya, untuk koleksi dan dilihat sewaktu-waktu sebagai kenangan. Kisah ini mengingatkan kita pada kasus �Ariel Peterpan� yang heboh itu.

Beruntung perbuatan buruk Dani itu terungkap, meski sudah berlangsung selama beberapa bulan. Salah seorang gadis yang baru berumur belasan tahun, melaporkan kejahatan Dani ke Polres Sampang.

Dani yang kini tinggal di rumah bersama nenek, lantaran dua istri dan ibu kandungnya bekerja di Arab Saudi sebagai TKW, ditangkap polisi, Kamis (29/9).

Saat menggeledah rumah Dani, polisi menemukan sejumlah barang bukti berupa kain lap yang masih lengket dengan sperma dan tumpukan tisu yang bertebaran di bawah tempat tidurnya.

Selain itu juga celana dalam wanita bernoda darah ditemukan di lemari pakaian. Celana ini belum sempat dicuci. Dan juga kamera digital berisi sejumlah adegan hubungan suami istri dengan para korban.

Kepada petugas yang memeriksanya, Dani mengakui semua perbuatannya. Dia menyatakan sengaja merekam adegan 17 tahun ke atas bersama para ABG itu untuk koleksi pribadi, bukan untuk disebarluaskan ke orang lain.

Perbuatan busuk Dani terkuak setelah sejumlah tetangganya mencurigai kebiasaan pria itu membawa gadis-gadis ABG ke rumahnya. Warga kesal karena perbuatan Dani itu dilakukan siang maupun malam dan sudah berlangsung sejak enam bulan lalu.

Kesabaran warga habis, karena Dani tak segera menyadari bahwa perbuatannya itu telah meresahkan warga sekitar. Akhirnya, beberapa hari lalu, sejumlah warga melaporkan perilaku buruk Dani kepada Kepala Desa Apaan, Jailani.

Tetapi, Jailani belum berani bertindak, karena sampai saat itu belum ada korban yang melapor. Apalagi, warga juga belum melihat dengan mata kepala bahwa Dani tengah bercinta dengan gadis-gadis yang diusungnya hampir setiap hari.

Kabar buruk mengenai tingkah laku Dani itu telah menyebar di masyarakat, hingga sampai ke telinga orang tua Mawar (nama samaran) yang melihat anak gadisnya terlihat beberapa kali bersama Dani.

Melihat perilaku anaknya berubah, orangtua gadis berusia 17 tahun ini curiga. Ketika didesak, Mawar mengaku telah beberapa kali berhubungan intim dengan Dani. Gadis ini juga mengakui bahwa adegan-adegan terlarang itu telah direkam dari berbagai sudut.

Awalnya Mawar menolak adegannya difoto. Namun, ia hanya bisa pasrah setelah Dani mengobral rayuan-rayuan mautnya. Kepada Mawar, dan juga para ABG lainnya, Dani mengaku masih bujang. Kepada setiap remaja itu, Dani menyatakan bahwa gadis itu adalah satu-satunya perempuan yang menjadi tambatan hati. Foto dibuat hanya untuk koleksi dan tak akan disebarluaskan.

Saat mendapat laporan dari orangtua Mawar, polisi tidak langsung bertindak. Gadis itu diminta memancing Dani untuk bertemu di sebuah rumah di Desa Aeng Sare, Kecamatan Kota, Sampang. Tanpa curiga, Dani datang mengendarai sepeda motor, kemudian berbincang-bincang dengan Mawar lalu mengajak pergi untuk kembali berhubungan intim. Saat itulah polisi meringkus Dani.

Menurut Uddin, warga Apaan, sebelum kuliah, Dani bekerja di Arab Saudi sebagai TKI bersama dua istri dan ibu kandungnya. Ayah Dani telah meninggal dunia. Karena ingin kuliah, Dani pulang ke Sampang, sedangkan dua istri dan ibunya tetap bekerja di negeri kurma untuk membiayai kuliah Dani.

Namun, Dani yang berambut gondrong dan berpenampilan rapi serta melengkapi diri dengan Yamaha Vixion 2011 ini menyalahgunakan kepercayaan istri dan orangtuanya. �Uang kiriman kedua istri dan ibu kandungnya itu dibuat foya-foya bersama beberapa gadis ABG,� kata Uddin.

Kapolres Sampang AKBP Agus Santoso kepada Surya mengatakan, tersangka akan dijerat Pasal 81 Ayat 1 dan 2 UU 23/2002 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman maksimal 12 tahun penjara.

Kasus ala Dani banyak terjadi pada para suami yang ditinggal istri bekerja di luar negeri. Awal Agustus 2011 lalu, misalnya, Mino (35), warga Desa Sindurejo, Kecamatan Pagak, Kabupaten Malang, ditangkap polisi setelah tepergok meniduri gadis berumur 17 tahun. Ayah satu anak itu tak tahan setelah tiga tahun ditinggal istri bekerja di Arab Saudi.

Demikian pula Sugiyanto, warga Desa Singkil, Kecamatan Balong, Ponorogo, ditangkap warga saat berbuat mesum dengan Wiji Lestari, Rabu (20/7). Pria itu juga tak tahan setelah ditinggal istri mencari nafkah sebagai TKW di Hongkong.

Sumber : surya.co.id

Batal Menikah, Gadis ABG Pilih Bunuh Diri

MOJOKERTO � Lailatul Fajriyah, gadis berusia 18 tahun asal Dusun Pasinan, Desa Dadapan, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto memilih mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. Diduga aksi nekat yang dilakukan korban ini lantaran ia urung menikah dengan kekasihnya.

gantung diri

Aksi bunuh diri pertama kali diketahui oleh Buali, 47, ayah korban. Beberapa saat sebelum melihat anaknya tewas, Buali sempat mengajak korban untuk mencari kayu bakar. Namun, ajakan sang ayah itu tak dituruti korban. �Sekitar pukul 09.30, saya ajak dia mencari kayu bakar. Tapi sampai di kebun, dia tak juga muncul,� terang Buali.

Merasa ada yang janggal, Buali kembali ke rumah untuk mencari anaknya. Saat masuk kamar, Buali langsung terhenyak. Ia melihat tubuh anaknya tergantung di langit-langit kamar. Leher korban terikat dengan seutas tali dan dalam kondisi yang sudah tidak bernyawa.

Mengetahui sang anak bunuh diri, Buali lantas meminta pertolongan kepada sejumlah tetangga. Beberapa saat, rumah sederhana itupun dikerumuni banyak warga. Tubuh korban baru dievakuasi setelah sejumlah anggota polisi datang ke lokasi kejadian. Jenazah korban sempat divisum di RSUD dr Soekandar Mojosari.

Warga menduga, aksi nekat yang dilakukan korban itu lantaran kecewa dengan Suswanto, yang sudah tiga tahun ini menjalin hubungan dengannya. Diduga pula korban putus asa lantaran rencana pernihakannya dengan warga Desa Kesemen, Kecamatan Ngoro itu selalu saja tertunda. �Sudah dilamar, tapi pernikahannya ditunda sampai tiga kali dan belum ada kejelasan,� ungkap salah satu warga.

Warga juga menduga, urungnya pernikahan korban itu dilatarbelakangi kondisi ekonomi korban yang terbilang lemah. Korban sendiri hanya mengenyam pendidikan hingga kelas II di salah satu SMP swasta di Mojosari. Korban tak sempat menuntaskan studinya karena orang tuanya yang tak mampu menanggung biaya sekolah.

Menurut warga pula, akhir-akhir ini korban memang terlihat murung. Itu setelah pesta pernikahan yang ketiga kalinya beberapa hari lalu direncanakan, kembali batal. Sejak saat itulah korban lebih banyak mengurung diri di kamar. �Kami yakin itu karena pernikahannya yang selalu dibatalkan orang tua kekasihnya,� tambah warga lainnya.

Kapolsek Pungging AKP Siswoyo mengatakan, hasil oleh TKP yang dilakukan polisi, kejadian ini murni bunuh diri. Ini juga berdasar hasil visum yang dilakukan tim dokter. Menurutnya, tak ada tanda-tanda kekerasan yang ditemukan di tubuh korban. �Ini murni bunuh diri. Motifnya, kami masih akan meminta keterangan kepada orang tua korban,� terang Siswoyo.

Sumber : news.okezone.com

PARTNER

Mods for Pro Evolution Soccer, FIFA, NBA 2K, MLB 2K, F1 video games. Advertise Here Advertise Herer Advertise Here
 
Support : Tuhan Yang Maha Esa
Copyright © 2013. Raditya Priambodho | Some Rights Reserved
Thanks To Maskolis
Proudly powered by Blogger