Dijaman yang serba digital dan terkomputerisasi ini, segalanya semakin
mudah. Jika dulu untuk membuat tugas kita bisa menghabiskan lusinan
kertas, sekarang cukup: Google, copy, paste, rebes! Dunia
pengarsipan pun telah berubah dari bentuk fisik ke bentuk digital
komputer. Ada banyak media penyimpanan: CD, flashdisk, memorycard
atau komputer itu sendiri. Jadi, tidak ada lagi istilah arsip dimakan
rayap. Lalu, apakah arsip (file) dalam bentuk digital 100% aman? Gak
juga.
Kita tau, ada yang namanya virus, hacker dan khilaf. Virus adalah sebutan untuk malware yang merusak sistem atau data (file). Hacker
secara sederhana adalah pencuri, pembajak, maling, rampok dan
sejenisnya dalam dunia digital. Khilaf? Yaaaaa, kasus yang disebabkan
oleh faktor manusia itu sendiri seperti lupa naroh file, ke-delete, memory ilang, CD rusak, flashdisk ketelen, laptop keinjek, komputer dicuri alien, dsb.
Kesimpulannya? Menyimpan file dalam perangkat keras macam CD, flashdisk atau komputer tidak 100% aman, jadi kamu harus punya tempat penyimpanan cadangan khusus, istilah saya secret backup directory. "Trus, kalo nyimpen di hardware gak aman nyimpennya dimana donk say?". Jawabannya adalah: internet! "Emang bisa ya?" Bisa donk! Penjelasannya akan kita bahas setelah pesan-pesan berikut ini!
Heheheee...becanda, jangan tegang gitu donk.
Internet bukan lagi sekedar jaringan komputer global. Internet sudah berkembang menjadi wadah multimedia dan bisa dinikmati oleh siapa saja, kecuali yang abis pulsa...hehehehhe. Saat ini banyak situs-situs atau website file sharing yang menyediakan fasilitas penyimpanan data. Contohnya: 4shared, indowebster, mediafire, ziddu. Dengan memanfaatkan situs-situs tersebut, kamu bisa menyimpan file-file kamu tanpa harus khawatir kehilangan data karna virus, hacker atau hardware rusak.
Internet bukan lagi sekedar jaringan komputer global. Internet sudah berkembang menjadi wadah multimedia dan bisa dinikmati oleh siapa saja, kecuali yang abis pulsa...hehehehhe. Saat ini banyak situs-situs atau website file sharing yang menyediakan fasilitas penyimpanan data. Contohnya: 4shared, indowebster, mediafire, ziddu. Dengan memanfaatkan situs-situs tersebut, kamu bisa menyimpan file-file kamu tanpa harus khawatir kehilangan data karna virus, hacker atau hardware rusak.
Caranya? Cukup dengan mendaftar (sign up) kamu bisa memanfaatkan
layanan penyimpanan data dengan jatah kapasitas tertentu tergantung
status kamu sebagai anggota (member). Di situs mediafire kamu yang
mendaftar gratis saja diberi jatah penyimpanan data sebesar 50GB! Nah,
setelah daftar kemudian upload deh data / file kamu ke situs tersebut. Jika khawatir file kamu diakses orang lain, kamu bisa setting akses ke mode private.
![]() |
Udah ga jaman lagi nyimpan arsip kayak gini |
Tentu muncul pertanyaan, "apakah file kita tersebut benar-benar aman?". Satu hal yang biasanya tertera dalam TOS atau Term Of Services setiap situs file sharing
adalah bahwa data yang kita simpan berada di bawah pengawasan dan
kekuasaan yang punya situs, namun kerahasiaan data (jika diinginkan oleh
anggota) akan dijaga oleh admin. Sehingga tidak perlu khawatir data
kamu diakses orang lain.
Terkahir, apakah kekurangan dari menyimpan data di situs file sharing? Sebetulnya sederhana, jika kamu ingin mengambil data tentu kamu harus mendownloadnya terlebih dahulu sedangkan untuk menyimpannya kamu harus menguploadnya sehingga kamu butuh akses internet. Jika datanya besar tentu proses download upload dan membutuhkan koneksi yang bagus.
Selanjutnya keamanan akun, usahakan kamu mendaftar dengan menggunakan e-mail
yang benar-benar aman/privasi. Percumakan kalau akun kamu diketahui
oleh orang lain? Terakhir, jarang terjadi sih, ikuti terus perkembangan
situsnya, siapa tau situsnya bangkrut trus tutup, akhirnya data kamu pun
hilang.
Gimana? Masih yakin nyimpan data di hardware itu aman?
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !